Pengaruh Keadilan Prosedural Terhadap Organizational Citizenship Behaviour
Keadilan
prosedural dapat dicapai dengan memenuhi aturan atau norma seperti kontrol
proses, keputusan, bias supression, akurasi,
correctability, representatif dan
berbasis etika. Konsep keadilan prosedural menjelaskan bahwa seseorang tidak
hanya melakukan evaluasi terhadap proses atau mekanisme munculnya alokasi dan distribusi
hasil. Keadilan
prosedural memiliki dampak positif pada sikap dan perilaku karyawan yang
dikehendaki organisasi dan sebaliknya berdampak negatif pada perilaku negatif
atau menyimpang dalam organisasi, khususnya ditempat kerja (Ince dan Gul, 2011; Sjahruddin et al, 2013).
Sedangkan
perilaku menyimpang (OCB) diartikan sebagai perilaku karyawan yang mencerminkan
wujud loyalitasnya terhadap organisasi sehingga apa yang dilakukan akan membawa
dampak pada meningkatkan efektivitas organisasi. OCB ini dapat diposisikan atau
didefinisikan sebagai peran utama (kewajiban) atau sebagai peran tambahan
(bukan suatu kewajiban). Sedangkan sebagai penyelia maupun sebagai bawahan
membutuhkan perhatian dari atasan langsung, khususnya yang berkaitan dengan
alokasi prosedural (bagian dari organisasi dalam pengambilan keputusan) (Hepper
dan Taylor, 2003). Menurut Hepper dan Taylor (2003), perlakuan penyatuan
kerangka kerja yang mengimplikasikan persepsi keadilan procedural penyelia
dalam sebuah hubungan sebab akibat dari variabel yang mengarah ke OCB bawahan.
Perlakuan yang dialami penyelia menimbulkan efek “trickle down” bagi bawahan mereka, sehingga mempengaruhi persepsi
bawahan terhadap keadilan prosedural dan kesediaan mereka untuk melakukan
tindakan yang memberikan keefektifan organisasi.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keadilan Prosedural Terhadap Organizational
Citizenship Behaviour secara parsial
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behaviour
Dalam
mewujudkan apapun yang menjadi tujuan
dari sebuah perusahaan, karyawan harus memiliki sebuah komitmen dan perilaku
yang baik. Komitmen organisasi menunjuk pada pengidentifikasian dengan tujuan
organisasi, dan ketertarikan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi tempat karyawan bekerja (Gautam et al, 2000). Dengan adanya komitmen yang dimiliki para
karyawan akan memberikan kontribusi pada organisasi. Komitmen Organisasi merupakan
bentuk yang paling penting, karyawan dengan Komitmen Organisasi yang tinggi
akan memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi dan berperilaku OCB. Hal ini
diperkuat dengan penyataan dari Greenberg & Baron, (2003) semakin karyawan berkomitmen terhadap
Organisasi, semakin karyawan bersikap melebihi tuntutan tugas apabila
dibutuhkan. Hal ini membawa karyawan akan terlibat dalam berbagai bentuk OCB.
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Komitmen Organisasi Terhadap Organizational
Citizenship Behaviour secara parsial
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behaviour
Kepuasan kerja menyebabkan
karyawan ingin bekerja sama dan berkontribusi terhadap organisasi. Karyawan
yang merasa puas bekerja akan memberikan balasan kepada organisasi berupa
kelekatan dengan organisasi dan berperilaku sebagai anggota organisasi yang baik (Susanty dan Miradipta, 2013).
Dengan adanya kepuasan kerja, karyawan akan merasa ingin melakukan tindakan
yang menurutnya menyenangkan seperti membantu rekan kerja dalam mengerjakan
pekerjaannya yang terlalu banyak tanpa ada rasa keterpaksaan.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan komponen yang
penting dalam sebuah organisasi, karena perilaku tersebut akan mendukung gerak
mesin sosial dalam organisasi (Sani, 2011). OCB memberikan fleksibilitas yang
diinginkan organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan melalui keinginan-keinginan
yang tidak direncanakan terlebih dahulu. Perilaku ini memungkinkan partisipan
untuk mengatasi kesulitan yang dapat ditimbulkan oleh kondisi-kondisi yang
mengharuskan pekerja bergantung satu sama lain. Kepuasan kerja yang
tinggi akan memunculkan motivasi dan komitmen organisasi yang tinggi, sehingga
memungkinkan bagi munculnya perilaku OCB positif (Rezaiean et al, 2010).
H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepuasan Kerja Terhadap Organizational
Citizenship Behaviour secara parsial
H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keadilan Prosedural, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behaviour secara simultan
Pengaruh Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja
Karyawan
Kinerja
adalah prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang. Prestasi tersebut merupakan
hasil dari kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh karyawan dalam
melaksanakan tugas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada
karyawan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam
sebuah perusahaan atau instansi adalah persepsi dari karyawan itu sendiri.
Kinerja karyawan terbentuk berdasarkan persepsi yang dimiliki masing-masing
karyawan. Persepsi yang dimiliki karyawan salah satunya adalah adanya persepsi
atas keadilan prosedural yang diperoleh karyawan atas prosedur yang dilakukan
oleh perusahaan. Atasan dianggap sebagai pimpinan yang mereka percaya dan
sebagai panutan dalam pekerjaan mereka. Oleh karena itu, prosedur yang diterapkan
oleh atasan menjadi persepsi adil ataupun tidak adilnya bawahan (Wang et al, 2010). Hameed dan Waheed (2011) menyatakan bahwa keadilan prosedural
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil tersebut
mendukung pendapat dari Cropanzano et al. (dalam Beugre: 1998) bahwa sebuah
organisasi yang adil salah satunya dicirikan dengan prosedur yang menjamin hal
itu sebagai pernyataan, proses, peringatan, dan sebagainya. Keadilan prosedural
melibatkan karakteristik formal sebuah sistem.
Apabila
pekerjaan karyawan diatur dengan mekanisme yang jelas maka kemungkinan besar
hal ini akan berdampak pada hasil kerja yang telah dilakukan. Hal ini memiliki
arti bahwa makin tinggi keadilan
prosedural yang diterapkan dalam sebuah perusahaan atau instansi maka kinerja
karyawan akan semakin baik
(Khan et al, 2010)
H5 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Karyawan secara parsial
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Tujuan
perusahaan akan tercapai apabila karyawan memiliki komitmen yang tinggi
terhadap perusahaan. Lok & Crawford (2004) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai ukuran dari kekuatan identitas dan keterlibatan karyawan
dalam tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dengan komitmen dan kontribusi yang
diberikan dari karyawan terhadap organisasi, karyawan akan mendapatkan reward
/ imbalan yang sesuai, sebagaimana Luthans (2006) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada
organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan
organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan.
Robbins
dan Judge (2008)
berpendapat bahwa komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu
memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi. Jika komitmen organisasi berdampak positif
maka akan meningkatkan kinerja karyawan.
Komitmen karyawan tidak akan tumbuh
dengan sendirinya, ada hubungan yang signifikan antara komitmen dan kinerja,
apabila komitmen organisasi baik yang tinggi maupun yang rendah akan berdampak
pada: 1) karyawan;
misalnya terhadap perkembangan kinerja dan karier karyawan di perusahaan tempat ia bekerja; (2)
Organisasi; pimpinan
yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja organisasi
yang tinggi, tingkat absensi berkurang, loyalitas para karyawan dan sebagainya (Moynihan et al, 2000). Keterkaitan yang kuat antara komitmen dan
kinerja disebabkan karena adanya keinginan dan kesiapan karyawan dalam organisasi untuk
diberdayakan dengan menerima berbagai tantangan dan tanggung jawab (Susanty dan Miradipta, 2013).
H6 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan secara parsial
Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Kepuasan
kerja merupakan suatu subjek yang dapat mempengaruhi dan memodifikasi berbagai
kekuatan yang ada dalam diri karyawan. Kondisi kerja juga dapat membantu
meningkatkan minat kerja, promosi dan meminimalisir konflik antar karyawan yang
semuanya itu akan mengarah kepada kepuasan kerja karyawan, dan kinerja karyawan
pun meningkat. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kepuasan kerja,
karena kepuasan kerja memberikan semangat kepada pekerja untuk meningkatkan
produktivitas. Pimpinan harus mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan,
karena hal ini mempengaruhi tingkat kinerja seorang karyawan. Kepuasan kerja
adalah penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya atau keseluruhan
memuaskan kebutuhannya dan secara umum dapat diberi batasan sebagai perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya (Gayathiri dan Lalitha, 2013).
Tingkat
kepuasan yang rendah berakibat terganggunya aktivitas seorang individu dalam
pencapaian tujuannya, karena kepuasan kerja merupakan salah satu indikator
keefektifan kinerja seseorang. Kepuasan kerja merupakan suatu subjek yang dapat
mempengaruhi dan memodifikasi berbagai kekuatan yang ada dalam diri karyawan.
Kondisi kerja juga dapat membantu meningkatkan minat kerja, promosi dan
meminimalisir konflik antar karyawan yang semuanya itu akan mengarah kepada
kepuasan kerja karyawan, dan kinerja karyawan pun meningkat.
H7 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan secara parsial
H8 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keadilan
Prosedural, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan secara simultan
Pengaruh Organizational
Citizenship Behaviour Terhadap Kinerja Karyawan
OCB memberikan
dampak yang menyenangkan bagi
sikap karyawan. Karyawan merasa organisasi sebagai tempat setiap karyawan
diperlakukan dengan keramahan dan saling menghargai. Hal tersebut membuat
organisasi sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk bekerja dan
mendorong kesetiaan serta komitmen terhadap Organisasi. Dengan terciptanya
suasana yang baik yang dipengaruhi Oleh OCB, karyawan akan merasa terpacu dan
bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehingga hasil dari
pekerjaannya menjadi lebih baik dan berkualitas (Podsakoff et
al, 1997).
H9 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Organizational Citizenship Behaviour Terhadap Kinerja Karyawan secara parsial
H10 : Pengaruh secara langsung Keadilan Prosedural terhadap kinerja karyawan melalui
Organizational
Citizenship Behaviour memiliki pengaruh lebih besar daripada pengaruh
tidak langsung Keadilan Prosedural terhadap kinerja
karyawan melalui Organizational Citizenship Behaviour
H11 : Pengaruh secara langsung Komitmen Organisasi terhadap
kinerja karyawan melalui Organizational Citizenship
Behaviour memiliki pengaruh lebih besar daripada
pengaruh tidak langsung Keadilan Prosedural terhadap
kinerja karyawan melalui Organizational Citizenship
Behaviour
H12 : Pengaruh secara
langsung Kepuasan Kerja terhadap
kinerja karyawan melalui Organizational Citizenship
Behaviour memiliki pengaruh lebih besar daripada
pengaruh tidak langsung Keadilan Prosedural terhadap
kinerja karyawan melalui Organizational Citizenship
Behaviour
Refference
Cropanzano, R., dan Greenberg, J.,
(1997) ”Progress in Organizational Juctice: Tunneling Through the Maze”. In C. L. Cooper,. dan I. T.
Robertson (Eds.) International Review of
Industrial and Organizational Psychology, 12, pp. 617-372, Chister:John
Wiley & Sons
Beugre, Constant, D., (1998) Managing
Fairness In Organizations, Quorum Books, London: Wesport, Connecticut
Gautam, Zahra; Soltanahmadi, Javad Abdeli; Pashavi, Ghasem;
Nekouei, Sedigheh. (2000). “Empowerment as a Basic
Step in Upgrading Organizational Commitment and Organizational Citizenship
Behaviors: A Case Study on Public Sector in Iran”. World Applied Sciences
Journal 21 (11)
Gayathiri, R., dan Lalitha Ramakrishnan., (2013) ”Quality of Work Life
Linkage with Job Satisfaction and Performance”, International Journal of Business and Management Invention, Vol. 2
Greenberg, J., dan Baron, R. A., (2003) Behavior In Organizations: Understanding and Managing The Human Side of Work, 8th edition, New
Jersey, Prentice Hall
Ince, Mehmet., dan Hasan, Gul., (2011)
”The Effect of Employees Perceptions of Organizational Justice on
Organizational Citizenship Behavior: An Application in Turkish Public
Institutions”, International Journal of
Business and Management, Vol. 6, No. 6
Hepper dan Taylor., (2003)
”Organizational Justice and Turnover in Public Accountant Firms: a Research
Note”, Accounting, Organizations, and
Society, 30
Hameed, A., Waheed A. (2011). Employee Development and It’s Affect on Employee Performance.
International Journal of Business and
Social Science. 2(13)
Khan,
Rashid., (2012) ”The Mediating Effect of Organizational Commitment in
the Organizational Culture, Leadership and Organizational Justice Relationship
with Organizational Citizenship Behavior”, A
Study of Academicians in Private Higher Learning Institutions in Malaysia,
Vol. 3, No. 8
Lok & Crawford., (2004) ”The Relationship Between
Affective and Continuance Organizational Commitment”, Journal of Asian Business Strategy, Vol. 2, No. 5
Luthans,
Fred., (2006), Organizational Behavior, 7th
edition, McGraw Hill
Moynihan, Manning, Michael R., dan Packard, John S. (2000). The Influence of Job
Satisfaction and Organizational Commitment on Executive Withdrawal and
Performance. Journal of Applied
Psychology, Vol. 71, No. 4
Podsakoff, P. M., Michael Ahearne., dan
Scott B. MacKenzie., (1997), ”Organizational Citizenship Behavior and the
Quantity and Quality of Work Group Performance”, Journal of Applied
Psychology, 82(2)
Rezaiean, A., Givi,
M. E., and Nasrabadi, M. B., (2010) ”The Relationship between Organizational
Justice and Organizational Citizenship Behaviors: the Mediating Role of
Organizational Commitment, Satisfaction and Trust”, Research Journal of
Business Management, 4(2)
Robbins, Stephen P., dan Judge,
Timothy A., (2008) Perilaku Organisasi,
Terjemahan Edisi Dua Belas, Jakarta, Salemba Empat
Sani, Achmad., (2013) ”Role of
Procedural Justice, Organizational Commitment and Job Satisfaction on job
Performance: The Mediating Effects of Organizational Citizenship Behavior”, International Journal of Business and
Management, 8(15)
Sjahruddin, Herman., (2013)
”Organizational Justice, Organizational Commitment and Trust in Manager as
predictor of Organizational Citizenship Behavior”, Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Business, 4(12)
Susanty, Aries dan
Miradipta Rizqi (2013). Employee’s Job
Performance: The Effect of Attitude
toward Works, Organizational Commitment, and Job Satisfaction. Jurnal Teknik
Industri. Vol 15. No 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar